Sabtu, 07 Mei 2016

Tips membuat pupuk organik cair

Sudah begitu banyak artikel di internet yang membahas tentang tata cara membuat pupuk organik cair maupun pupuk organik padat dari berbagai macam bahan. Tekniknya semua hampir sama. Yang membedakan adalah bahan-bahan pembuatnya.
Pada umumnya pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan memanfaatkan barang organik bekas yang sudah tidak terpakai sebagai bahan bakunya, antara lain:
Bahan Pupuk Organik Cair
1.     Kotoran ayam, limbah sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair yang didapatkan dengan mengunakan bahan baku ini cocok diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas dan daun, karena kaya akan unsur nitrogen.
2.     Kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang dihasilkan dengan bahan baku jenis ini cocok diaplikasikan untuk pertumbuhan buah karena banyak mengandung kalium dan fosfor.
3.     Limbah buah seperti jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain sebagainya. Pupuk organik yang dihasilkan ini hampir sama fungsinya dengan yang kedua.
4.      Gedebog/batang pisang.
batang pohon pisang

jambu biji

Nah, pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas tentang cara membuat pupuk organik cairsendiri menggunakan batang pisang. Untuk yang bahan-bahan lainnya silahkan jika anda tidak jijik dipraktekkan sendiri. Untuk teknik dan tata caranya tidak terlalu berbeda. Kalau untuk saya pribadi karena agak jijikan dengan yang namanya sampah limbah apalagi yang berbau busuk-busuk gitu, lebih memilih memanfaatkan limbah batang pohon pisang yang sudah selesai dipanen.
Baiklah langsung saja kita ke inti permasalahannya, yaitu membuat pupuk organik cair sederhana memanfaatkan batang pohon pisang.
Cara membuat Pupuk Cair Organik Sederhana dari Batang pohon pisang

 
Bahan-bahan :
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih batang yang bagian dalam berwarna putih.
- Gula merah: 200 gram
- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)
- Air tanah : 3 liter
- Tong atau ember yang mempunyai tutup
- Karung bekas


Catatan :
- untuk eksperimen pertama kali saya sarankan komposisinya sedikit dulu seperti yang saya contohkan. Kalau memang berkeinginan membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda kali lipatkan saja semuanya.
- fungsi bioaktivator / EM4 adalah sebagai starter atau pemicu awal terjadinya reaksi fermentasi. Tanpa menggunakan EM4 ini sebenarnya tidak apa-apa, tapi kalau memang bisa mengusahakannya saya rasa akan lebih bagus dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di toko-toko pertanian, rata-rata menyediakan EM4.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair:


  • Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula larut dalam air.
  • Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.
  • Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam ember atau tong berisi campuran air dan gula. Usahakan karung berisi potongan batang pohon pisang terendam seluruhnya di dalam air.
  • Tutup rapat tong atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
  • Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya. Setelah itu tutup kembali dengan rapat.

Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk seperti limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.
Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair
Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas, encerkan terlebih dahulu dengan air bersih. Komposisinya: 1 bagian cairan pupuk organik cair diencerkan dengan 20 bagian air bersih. Tetapi ada juga yang menyarankan jika penggunaan pupuk organik cair disemprotkan pada daun, bunga atau batang maka kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Ini berarti untuk setiap 1 liter pupuk organik cair harus diencerkan dengan menggunakan minimal 50 liter air.
Pupuk organik cair dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun, menghasilkan buah, biji atau umbi. Setiap penyemprotan disarankan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun ukuran inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis tanaman yang akan disemprot.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr